A-news.id, Samarinda — Seakan malu-malu, sinar matahari dari langit Kota Samarinda, pada Sabtu pagi (7/12/2024) tertutup oleh sebagian awan gelap. Meski begitu, teriknya tetap terasa menyengat. Bekas air hujan semalam masih ada yang menggenang di sebagian bahu jalan yang berlubang. Beberapa ranting pohon berukuran kecil, berserakan di pinggir jalan menuju Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, di Jalan Biola, Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda. Bisa jadi karena derasnya guyuran air hujan semalam.
Beberapa mobil sedan mulai memadati Jalan Biola, bergantian menurunkan penumpang tepat di depan gerbang Kantor PWI Kaltim. Dari setiap mobil yang datang, turun beberapa orang menggunakan kaos dengan warna dan motif yang seragam. Ada yang berwarna hijau, ada pula yang abu-abu dan biru.
Ya, merekalah atlet-atlet dari kalangan pewarta yang siap mengikuti ajang Porwada II Kaltim, yang digelar dua hari berturut-turut, mulai 7 sampai 8 Desember 2024. Ada sembilan kabupaten dan kota dari Kaltim, yang mengirimkan perwakilannya untuk bertanding pada beberapa cabang olahraga (cabor). Diantaranya, Kota Samarinda sebagai tuan rumah, Kabupaten Berau, Paser Penajam Utara (PPU), Kutai Timur, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Bontang, Balikpapan, dan Paser. Namun sayang, Mahakam Ulu tak ikut serta pada Porwada kali ini.
Satu per satu para atlet dari masing-masing daerah, menduduki kursi berbahan plastik yang telah tersusun rapi di bawah tenda tarub berukuran kurang lebih 4×12 meter, di halaman Kantor PWI Kaltim. Supaya lebih tertata dan rapi, sebelumnya panitia telah memberikan penanda di depan kursi sesuai dengan nama daerah kontingen. Canda tawa dari para peserta yang hadir, beradu dengan bising kendaraan yang lewat. Menambah ramai suasana Kantor PWI Kaltim hari ini.
Jam digital berwarna hitam yang melingkar di pergelangan tangan kanan seorang pewarta perempuan, asal Kabupaten Berau, bernama Riska Meyliana, menunjukkan pukul 08.35 Wita. Artinya, sudah lewat lima menit dari waktu yang dijadwalkan PWI untuk membuka secara resmi kegiatan Porwada II Kaltim. Namun tak berselang lama, seluruh kursi tamu pun terisi penuh. Termasuk kursi kehormatan yang ditempati Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, PWI Kaltim serta para tamu undangan lain yang dihadirkan untuk menyaksikan pembukaan hajat tahunan PWI Kaltim tersebut.
Tahun ini, ada kurang lebih 300 atlet yang berpartisipasi dalam Porwada II Kaltim. Lebih banyak dari tahun sebelumnya, yang tercatat hanya 199 atlet saja. Jumlah yang meningkat signifikan ini bukan tanpa alasan. Namun beriringan dengan meningkatnya minat para wartawan untuk menyalurkan bakat dan hobi olahraga mereka dalam sebuah kompetisi sehat yang menjunjung tinggi rasa persaudaraan sesama rekan sejawat.
Usai dibuka secara resmi oleh Dispora Kaltim, beberapa cabor yang dipertandingkan dalam Porwada II Kaltim langsung digelar. Diantaranya cabor Jurnalistik, Biliar, Tenis Meja, Atletik, Bulu Tangkis, Brigde dan E-Football. Sementara di hari kedua adalah pertandingan untuk cabor Futsal, Domino, Catur, Mobile Legend, dan PUBG.
Tak lupa, para peserta jurnalistik, baik karya tulis, foto maupun video, juga telah mendapat arahan dari koordinator cabor. Hal itu sekaligus menandakan para peserta siap untuk melakukan peliputan dan menuntaskan masing-masing karya mereka. Berbeda dari Porwada tahun 2023 lalu, di mana peserta jurnalistik melakukan peliputan dari atas kapal susur Sungai Mahakam, tugas peserta karya jurnalistik kali ini terbilang lebih sederhana. Yaitu meliput kegiatan Porwada dengan tema ‘Porwada II Kaltim’. Beberapa peserta yang mendengar arahan ini pun tampak mengangguk-anggukkan kepala, pertanda instruksi diterima. Meski begitu, beberapa pertanyaan tetap terlontar untuk memastikan tugas peliputan benar-benar sesuai arahan. Beberapa peserta jurnalistik juga terlihat gesit mengunjungi venue cabor bulu tangkis di Jalan Kemakmuran, Gang KNPI, untuk melakukan peliputan.
Ketua Panitia Porwada II Kaltim, Wiwid Marhaendra Wijaya yang merangkap sebagai Koordinator Cabor Bulu Tangkis, saat ditemui di venue cabor bulu tangkis menyambut hangat kehadiran tim jurnalistik. Di lapangan bulu tangkis yang minim cahaya itu, beberapa atlet dari Kutai Kartanegara, PPU, Bontang, Berau dan Samarinda tengah melakukan pemanasan sebelum memulai pertandingan. Keringat membanjiri wajah para atlet, karena di tempat bertanding ini, sirkulasi udara masih kurang tertata.
Di tengah keterbatasan anggaran, Porwada II Kaltim yang seharusnya dijadwalkan di Kabupaten Paser, nyatanya tetap dapat berjalan dengan baik di Kota Samarinda. Hal ini tentunya berkat kolaborasi solid antardaerah dan dukungan berbagai pihak ketiga.
“Di Kaltim sendiri, kita sudah terbiasa dengan dana yang seminim apapun, insyaallah tetap bisa mengatur acara,” ujar Wiwid kepada peserta jurnalistik yang mewawancarainya.
Meskipun biaya Porwada sering kali dianggap besar, pada kenyataannya biaya yang dikeluarkan tidak sebesar yang dibayangkan. Hal itu karena partisipasi aktif dari berbagai pihak terutama PWI Kabupaten/Kota yang justru rela berkorban untuk mengirimkan para atletnya mengikuti Porwada dengan biaya mandiri.
“Porwada ini jembatan untuk PWI menemukan bibit atlet baru dari kalangan wartawan,” sambung pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris PWI Kaltim itu.
Namun yang menjadi persoalan bagi PWI Kaltim saat ini tentu saja terkait pendanaan untuk gelaran Porwada setiap tahunnya. Diakui Wiwid, dalam setiap perhelatan Porwada yang digelar PWI Kaltim, pemerintah provinsi belum memberikan alokasi dana khusus untuk kegiatan ini. Untungnya, PWI Kabupaten/Kota berperan besar dalam kesuksesan acara ini dengan membiayai sendiri perjalanan dan akomodasi para peserta dari masing-masing daerahnya.
“Kontribusi PWI Kabupaten/Kota sangat besar. Mereka hadir dengan biaya sendiri untuk mendukung acara ini,” ucapnya.
Meskipun demikian, Wiwid mengakui adanya dukungan dari Dispora Kaltim yang turut memberikan bantuan, terutama untuk sewa fasilitas dan kegiatan pelatihan wartawan olahraga. Misalnya beberapa venue tempat bertanding yang menggunakan fasilitas milik pemerintah provinsi Kaltim.
Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, PWI Kaltim punya keinginan untuk mengadakan pelatihan di daerah-daerah untuk meningkatkan pemahaman wartawan terhadap berbagai cabang olahraga.
“Wartawan juga harus paham dengan berita olahraga yang mereka tulis. Kalau mereka paham, mereka bisa menulis dengan baik dan mengapresiasi perjuangan atlet, bukan hanya fokus pada hasil akhir kalah atau menang,” ujarnya.
Porwada tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebuah kesempatan bagi wartawan untuk menggali potensi diri dalam dunia olahraga. Tahun ini, beberapa cabang olahraga baru turut meramaikan Porwada II, salah satunya adalah Domino, yang usulannya datang dari wartawan Kaltim sendiri.
“Kalau olahraga fisik sudah susah, ya kita bisa bermain Domino. Terutama bagi wartawan yang sudah berumur dan tidak terlalu kuat olahraga fisik lagi,” tuturnya.
Melihat ke depan, meskipun banyak tantangan dalam hal pendanaan dan persiapan, PWI Kaltim berkomitmen untuk terus mengadakan Porwada setiap tahun, bahkan mendorong lebih banyak daerah untuk ikut serta.
Keikutsertaan pada Porwada juga tidak hanya terbatas pada anggota PWI. Menurutnya, semua wartawan yang memiliki potensi dan memenuhi syarat, terutama telah melewati Uji Kompetensi Wartawan (UKW), baik dari organisasi lain seperti AJI maupun IJTI juga memiliki kesempatan yang lebar untuk mengikuti Porwada.
“Kami ingin Porwada ini terus berlanjut dan tidak terhenti begitu saja. Bahkan harapan kami, daerah lain bisa ikut bergabung dan menyelenggarakan Porwada secara bergantian di daerahnya,” harap Wiwid.
Dengan semangat gotong royong dan tekad yang kuat, PWI Kaltim membuktikan bahwa meskipun dengan dana terbatas, acara sebesar ini tetap bisa sukses berkat kontribusi dari semua pihak, terutama para peserta yang datang dari kalangan wartawan sendiri dan organisasi PWI Kabupaten/Kota.
“Kami yakin Porwada bisa menjadi sarana pengembangan diri bagi wartawan untuk terus meningkatkan kualitas jurnalisme olahraga di Indonesia, khususnya di Kaltim,” tutupnya sambil tersenyum. (Marta)