A-News.id, Tanjung Redeb — Bupati Berau Sri Juniarsih meminta camat, lurah hingga RT bisa terus memantau proses penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa bantuan langsung tunai (BLT). Hal ini ditegaskannya saat melihat langsung proses penyaluran bansos di salah satu kelurahan, Kamis (11/7/2024).
“Saya minta semuanya bisa memantau, mulai dari tingkat camat sampai ke tingkat RT bahkan RW. Ini agar pemberian bansosnya tepat sasaran. Jangan sampai ada saya dengar keluhan masyarakat tentang ini,” tegas Sri Juniarsih.
Dikatakannya, bansos menjadi sesuatu hal yang terkadang menyebabkan permasalahan, jika diberikan ke orang yang tidak seharusnya menerima bantuan itu. Bahkan, ada yang menyebut jika si penerima tidak layak mendapatkan bansos karena dianggap mampu.
“Ini yang harus kita hindari, jangan sampai menjadi polemik. Makanya data penerima itu harus diupdate. Kalau memang ada perubahan data maka harus segera ditindaklanjuti,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Berau Iswahyudi mengatakan jika data penera bansos ini memang bisa saja mengalami perubahan. Misalnya, jika si penerima ini meninggal dunia atau sudah mengalami perubahan tingkat ekonomi yang lebih baik.
“Itu tidak bisa kita berikan bansos lagi. Maka harus dikroscek lagi data yang ada dengan kondisi riil di lapangan, apakah benar sesuai dengan yang dilaporkan,” katanya.
Namun, kendala lain yang dihadapi oleh Dinsos adalah saat melakukan verifikasi data, dan ditemui sudah tidak memenuhi syarat, maka si penerima harus dikeluarkan dari daftar.
“Itu yang terkadang kita temui saat melakukan kroscek. Yang seharusnya sudah tidak boleh menerima bansos tapi menolak jika namanya dicoret. Seperti ketergantungan mengharapkan mendapat bansos terus menerus. Tapi sesuai aturan maka tetap harus kita keluarkan dari daftar penerima bansos,” beber Iswahyudi.
Dijelaskannya, sesuai dengan instruksi Bupati Berau Sri Juniarsih, pemberian bansos adalah untuk membantu masyarakat kurang mampu. Selain itu, juga mengurangi angka kemiskinan di Berau. (Amel)