A-News.id, Tanjung Redeb – Di tahun 2024 ini, Kabupaten Berau mendapat jatah untuk salah satu program bantuan dari Kementerian Sosial, yakni program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) Berdikari. Di tahap I ini, untuk penerima manfaatnya di Kabupaten Berau baru 1 orang.
“Tahun ini hanya 1 orang, tapi menyusul yang tahap selanjutnya akan kita ajukan ke Kemensos. Untuk penerimanya akan mendapatkan modal sebesar Rp 2.400 ribu,” ujar Pendamping Sosial Dinsos Berau di Kecamatan Sambaliung, Ferry kepada media ini, Jumat (23/8/2024).
Dijelaskannya, Kemensos melalui Balai Besar Pelatihan dan Pendidikan Kesejahteraan Sosial (BBPKS) Banjarmasin telah melakukan penyaluran bantuan modal usaha Pena Berdikari ini, bagi Keluarga Penerima Manfaat ( KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kampung Sukan Tengah Kecamatan Sambaliung.
Bantuan ini ditujukan untuk penerima manfaat PKH yang memiliki embrio usaha, agar dapat mengembangkan usaha tersebut, sehingga penerima manfaat tidak bergantung kepada bantuan sosial, dan bisa segera keluar dari program untuk menjadi mandiri dan sejahtera.
“Untuk penerima manfaat ini kita data terlebih dahulu mana yang sudah siap untuk mengikuti program tersebut. Karena setelah menerima bantuan modal usaha maka bantuan PKHnya akan otomatis hilang,” bebernya.
Mekanismenya, setelah didata kemudian diajukan ke Kemensos beserta Rencana Anggaran Biaya (RAB), untuk keperluan penunjang usaha dari KPM PKH tersebut.
Bantuan ini disalurkan melalui PT.Pos Indonesia. Yang kemudian langsung dibelanjakan sesuai keperluan yang telah dituangkan dalam RABnya. Dalam proses belanjanya pun langsung didampingi oleh pendamping, sehingga penyalurannya bisa dimonitoring.
“Bantuan ini tidak dalam jumlah yang besar, akan tetapi dapat mendorong KPM dalam berjuang menjadi mandiri dan sejahtera. Sehingga pola pikir dan perilaku yang terbentuk tidak hanya berharap bantuan saja tetapi lebih kreatif dalam menjalankan usaha,” imbuh Ferry.
Harapannya, dengan adanya bantuan pusat dan anggaran tambahan dari Kabupaten, bisa membantu tambahan modal usaha juga bagi KPM, yang ingin berjuang lepas dari Bantuan Sosial.
Sri Idayani, penerima bantuan program Pena Berdikari ini mengaku sangat bersyukur karena dari sekian banyak, dirinya lah yang bisa mendapatkan program bantuan tersebut.
“Saya sangat berterima kasih atas apa yang telah dibantu, dan semoga usaha yang saya jalankan bisa terus berkembang dan meningkatan perekonomian keluarga,” tutupnya.
Bantuan yang didapatkan itu dibelanjakan untuk keperluan etalase senilai Rp800 ribu, alat peras jeruk Rp400 ribu, mesin pres Rp890 ribu, dan pembakaran Rp70 ribu. Kemudian ada juga pembelian bahan jualan seperti sosis Rp64 ribu, Belmeat bakso Rp45 ribu, gelas cup Rp32 ribh, pop ice Rp44 ribu dan sedotan Rp10 ribu. (Amel)