Follow kami di google berita

Sisa Enam KK yang Berstatus Miskin, Sawit Berhasil Tingkatkan Ekonomi di Tepian Buah

Sisa Enam KK yang Berstatus Miskin, Sawit Berhasil Tingkatkan Ekonomi di Tepian Buah
Sisa Enam KK yang Berstatus Miskin, Sawit Berhasil Tingkatkan Ekonomi di Tepian Buah

A-News.id, Tanjung Redeb — Tak hanya membangun dan mengelola air bersih secara mandiri, Kampung Tepian Buah rupanya juga menerapkan program Petani Menetap, sebagai upaya menuju kemandirian ekonomi masyarakatnya.

Pada program Petani Menetap, seluruh masyarakat diarahkan untuk menjadi petani sawit, sesuai dengan potensi alam dan geografis yang dimiliki Tepian Buah saat ini.

“Dulu ladang masyarakat berpindah-pindah. Dengan adanya program Petani Menetap menanam sawit, akhirnya masyarakat kami dapat meningkatkan ekonominya dengan sangat pesat. Sekarang mereka sudah mempunyai penghasilan tetap, sehingga angka kemiskinan berkurang drastis,” ujar Kepala Kampung Tepian Buah, Surya Emi Susanti, Jumat (19/7/2024).

Dari 248 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah lebih dari 1.600 jiwa, hanya ada 6 KK yang masih berstatus miskin karena beberapa faktor diantaranya sudah berusia lanjut serta anggota keluarga yang memiliki kekurangan sehingga tidak dapat bekerja dengan layak. Namun pemerintah kampung berupaya untuk memberikan bantuan kepada para keluarga miskin tersbeut melalui hasil pengelolaan Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam). Adapun sisanya, sudah berada pada taraf ekonomi menengah ke atas. Hal itu dikatakan Emi, sebagai bentuk keberhasilan penerapan Petani Menetap yang dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat Kampung Tepian Buah.

“Kampung kami ini memang dikelilingi oleh perusahaan sawit. Ada tiga perusahaan sawit besar di sini. Jadi selain memiliki kebun sawit mandiri, masyarakat juga memiliki plasma sawit yang menambah penghasilan mereka,” jelasnya.

Pengelolaan air bersih melalui BUMKam juga dikatakannya membantu untuk mendanai pengadaan bibit sawit bagi masyarakat. Selain itu, pemerintah kampung juga terus mendorong keterlibatan pihak ketiga yaitu perusahaan sawit sekitar untuk memberikan bibit sawit kepada masyarakat.

“Ini satu-satunya cara untuk mengurangi angka kemiskinan yang ada di Kampung Tepian Buah ini. Kebun sawit yang paling cocok untuk masyarakat. Pernah kita kembangkan kakao, tapi hamanya membuat itu tidak berhasil. Tanaman lain juga kurang menjanjikan, kalau kita lihat tanaman sawit ini yang sangat menjanjikan,” terangnya.

Dikatakan Emi, luasan rata-rata lahan kebun sawit milik masyarakat 2-5 hektare per KK. Penghasilan yang diterima pun mencapai puluhan juta setiap kali panen.

“Jadi sawit inilah salah satu yang membantu kami naik status dari kampung maju menjadi kampung mandiri. Karena hampir semua masyarakat kami yang berkebun sawit sudah merasakan hasil yang nyata dan mampu menaikkan taraf hidup mereka secara signifikan,” tandanya.

Kampung Tepian Buah menjadi salah satu dari dua kampung di Kabupaten Berau yang naik status dari kampung maju menjadi kampung mandiri. Program yang dilakukan pemerintah kampung berhasil membawa kemajuan dan kemandirian bagi kampung yang terletak di Kecamatan Segah tersebut. (Marta)

Bagikan

Subscribe to Our Channel