Follow kami di google berita

Seribu Bibit Mangrove Ditanam di Teluk Semanting 

A-News.id, Pulau Derawan — Di peringatan hari mangrove sedunia yang biasa diperingati pada 26 Juli ini, total 1000 bibit mangrove ditanam di Kampung Teluk Semanting Kecamatan Pulau Derawan.

Kegiatan yang digagas Tim Pengelola Mangrove Teluk Semanting ini, menggandeng mahasiswa Kelompok Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada, dan mahasiswa Praktik Kerja Lapang (PKL) Universitas Mulawarman. Dan didukung oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).

“Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut, bukan hanya saat peringatan hari mangrove saja. Dengan begini akan ada edukasi betapa pentingnya konservasi kawasan mangrove,” ujar Camat Pulau Derawan Samsuddin Amba Kadang.

Dirinya juga berharap semua pihak bisa terus berkomitmen, dalam mengemban tugas menyuarakan, menjaga, mengelola, serta merestorasi mangrove, terlebih untuk generasi muda.

Kegiatan yang bertema “From Mangrove to the World: Carbon Capture, Emissions Gone, Enhancing Welfare, and Supporting Sustainable Development” ini bertujuan untuk menyuarakan kepada khalayak, khususnya generasi muda, akan arti penting keberadaan mangrove bagi ketahanan kawasan dan masyarakat pesisir.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau Ida Ayu mengatakan, Kabupaten Berau memiliki ekosistem mangrove seluas 86.043 hektare, terluas di Provinsi Kalimantan Timur.

Menurutnya, ekosistem mangrove berkontribusi signifikan terhadap perlindungan kawasan pesisir dari bencana terkait iklim, seperti risiko banjir, badai, serta erosi.

“Mangrove memiliki arti penting secara ekologis, baik bagi manusia maupun lingkungan. Hutan mangrove juga membantu memitigasi perubahan iklim, karena dapat menyerap karbon dalam jumlah besar, bahkan dua hingga empat kali lebih banyak dibandingkan hutan terestrial,” ujar Ida.

Dipilihnya Kampung Teluk Semanting sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan ini dikarenakan terdapatnya pengembangan kawasan ekowisata mangrove di kampung tersebut sejak 2017.

Dan melalui Kawasan Ekowisata Teluk Semanting yang diresmikan oleh Bupati Berau pada 2023 lalu, upaya konservasi mangrove dapat dikombinasikan dengan pengembangan ekonomi masyarakat setempat, berbasis wisata alam yang berkelanjutan.

“Konsep ekowisata mangrove di Kampung Teluk Semanting tidak hanya bertujuan untuk melindungi dan memulihkan kawasan mangrove, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan wisatawan akan pentingnya ekosistem mangrove,” kata Kakam Teluk Semanting Abdul Gani membenarkan.

Selain itu, dikatakan Abdul Gani pula jika mangrove di Kampung Teluk Semanting juga membawa manfaat ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, seperti kelompok UMKM perempuan dan jasa lingkungan. (Amel)

Bagikan

Subscribe to Our Channel