A-News.id, Tanjung Redeb – Kabupaten Berau kembali menggelar perayaan tradisional Irau Manutung Jukut, sebuah pesta rakyat bakar ikan, pada Senin, 16 September 2024. Ribuan warga memadati pusat kota Tanjung Redeb, dengan rute yang mencakup Jalan A. Yani, Kapten Tendean, Jenderal Sudirman, hingga Pangeran Antasari. Lebih dari 14,2 ton ikan disiapkan dalam acara ini, yang menjadi bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-214 Kabupaten Berau dan Hut ke-71 Kota Tanjung Redeb.
Pesta rakyat ini menyatukan masyarakat dari berbagai kalangan dan menjadi momentum tahunan yang dinantikan. Menurut Bupati Berau, Sri Juniarsih, pemerintah daerah berkomitmen penuh dalam mendukung acara ini, terutama sebagai upaya dalam pencegahan stunting dan mendukung tercapainya generasi emas pada 2045.
“Kegiatan makan ikan ini menjadi agenda rutin yang harus kami laksanakan. Ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat,” ungkap Sri Juniarsih di sela-sela acara.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Keuangan dan SDM, Jaka Siswanta, menjelaskan bahwa Irau Manutung Jukut kali ini diikuti oleh 380 peserta dari berbagai kalangan, termasuk instansi pemerintah, kecamatan, kelurahan, RT, hingga sekolah dan perguruan tinggi. Sebanyak 406 stan dibuka untuk memfasilitasi kegiatan tersebut.
Sejalan dengan RPJPD 2006-2026
Sri Juniarsih menegaskan bahwa pesta bakar ikan ini juga sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Berau tahun 2006-2026, yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui optimalisasi sektor hilir sumber daya alam berbasis kerakyatan dan kearifan lokal. Salah satu fokus utama adalah pengembangan sektor perikanan dan kelautan.
“Pengembangan nilai tambah ekonomi komoditas perikanan menjadi salah satu prioritas kami. Kabupaten Berau memiliki posisi strategis sebagai mitra Ibu Kota Nusantara, yang kami harapkan turut mendukung ketahanan pangan dan gizi nasional,” katanya.
Potensi Perikanan Berau
Berau memang dikenal memiliki potensi perikanan yang besar. Sri Juniarsih merinci, perikanan laut di Berau mencapai 35 ribu ton per tahun, sementara potensi penangkapan di perairan umum mencapai 8.950 ton per tahun. Tak hanya itu, sektor budi daya ikan juga cukup menjanjikan dengan potensi produksi sebesar 32.345 ton per tahun.
“Sebagai pemerintah daerah, kami sangat memberi perhatian besar pada sektor perikanan, yang memiliki potensi luar biasa ini,” ujar Sri.
Potensi kelautan Berau tak hanya berhenti di sektor perikanan. Pariwisata, serta berbagai potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), juga terus dikembangkan untuk mendukung perekonomian lokal.
“Kami sangat berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan, untuk terus mendampingi kami dalam mengembangkan sektor perikanan dan kelautan di Berau,” pungkas Sri Juniarsih, menutup sambutannya di hadapan ribuan warga yang hadir.
Acara Irau Manutung Jukut ini pun berlangsung meriah, mencerminkan kebersamaan masyarakat Berau dalam menjaga tradisi sekaligus memajukan sektor perikanan daerah. (yf/adv)