A-news.id, Tanjung Redeb — Euphoria pergantian malam tahun baru mulai terlihat. Persiapan pesta pora seperti jagung dan kembang api mulai banyak dijual di sepanjang pinggiran jalan. Melihat hal ini, Kapolres Berau AKBP Khairul Basyar mengimbau, agar masyarakat tidak terlalu berlebihan dalam merayakannya.
“Silakan berpesta, tapi ingat juga faktor keselamatan. Kalau memang mau menyalakan kembang api atau petasan, usahakan jauh dari pemukiman. Dan orangtua juga harus mewaspadai anak-anak mereka saat bermain petasan itu, dari potensi terjadinya kebakaran,” tegasnya ditemui Selasa (31/12/2024).
Selain petasan dan kembang api, penggunaan knalpot kendaraan yang berjenis brong dan kebut-kebutan, juga diharapkan tidak ada. Karena selain mengganggu, juga bisa menimbulkan kecelakaan di jalan raya.
“Kami sudah ada petugas yang berjaga di beberapa titik pengamanan sejak Natal kemarin. Itu akan kita maksimalkan. Bahkan sampai ke Polsek-Polsek juga kita minta bisa mengimbau masyarakat,” imbuhnya.
Atensi permainan kembang api dan petasan saat malam pergantian tahun, juga diberikan oleh PLN UP3 Berau. Dalam rilisnya, PLN memberikan warning bahayanya menyalakan kembang api di dekat jaringan listrik, karena dapat menimbulkan berbagai risiko berbahaya, baik bagi keselamatan pribadi maupun infrastruktur listrik.
Beberapa alasan keluarnya larangan itu adalah berpotensi korsleting listrik, risiko kebakaran, gangguan distribusi listrik, bahaya bagi keselamatan diri dan kerugian materiil.
Beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan adalah menghindari menyalakan kembang api di dekat tiang, kabel, atau gardu listrik. Pastikan area bermain kembang api jauh dari infrastruktur listrik. Ikuti peraturan daerah terkait penggunaan kembang api di tempat umum. Dan keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama saat bermain kembang api.