A-News.id, Tanjung Redeb — Pulau Derawan menjadi salah satu objek wisata yang paling digemari, baik masyarakat lokal maupun mancanegara. Hal ini lantas membuat warga di sana (Pulau Derawan) mengambil kesempatan dengan membuka usaha fasilitas bagi wisatawan, seperti persewaan kano, alat snorkeling, hingga sepeda untuk menjelajah keliling kampung.
Salah satu usaha yaitu persewaan sepeda nampaknya mulai menjamur. Dari yang sebelumnya sepeda biasa, kini berganti menjadi sepeda listrik. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sudah mencapai kurang lebih 200 sepeda listrik.
“Semakin banyak wisatawan, tentu akan semakin banyak juga fasilitas yang disiapkan, salah satunya sepeda. Ketika jumlahnya semakin banyak, tentu akan menjadi penghambat kita juga. Artinya kepadatan. Ini nanti yang akan kita rumuskan dalam Peraturan Kampung (Perkam),” kata Kakam Pulau Derawan, Indra Mahardika dihubungi beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, dengan adanya penggunaan sepeda listrik di objek wisata unggulan Berau itu, tentunya menjadi suatu kemajuan. Namun keberadaan dan jumlahnya tetap harus ada pertimbangan.
“Kalau semua pelaku wisata di sini berbondong-bondong membeli sepeda listrik untuk membuka usaha, tentu jalanan dalam kampung akan penuh dengan sepeda listrik. Dan ini tentu mengganggu kenyamanan wisatawan yang ingin berjalan kaki menyusuri kampung,” tambahnya.
Dengan adanya Perkam nantinya, tentunya juga akan berbicara soal kontribusi, yang memang selama ini belum ada diatur regulasi mengenai kontribusi para pelaku usaha di Pulau Derawan.
“Tetapi kita akan membuat komitmen juga, akan bekerja sama beberapa pelaku usaha, yang sifatnya menggunakan fasilitas umum masyarakat, contohnya seperti sepeda listrik,” bebernya.
Diakuinya, selama ini memang belum ada aturan yang mengatur soal penggunaan sepeda listrik. Tetapi kami sudah membuat beberapa rancangan kampung, salah satunya mengatur itu, yakni kapasitas minimal dan maksimal setiap penyedia jasa persewaan sepeda listrik. (Amel)