Follow kami di google berita

Mahasiswa Gelar Aksi ‘Indonesia Gelap’ di Kaltara, Kantor DPRD Dilempari Telur

A-news.id, Tanjung Selor – Aksi demonstrasi bertajuk ‘Indonesia Gelap’ yang digelar sekelompok mahasiswa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat, 21 Februari 2025, berujung ricuh. Massa yang tergabung dalam Aliansi Indonesia Gelap melemparkan telur ke arah gedung dewan dan membakar ban bekas, menyebabkan kepulan asap menyelimuti area teras kantor perwakilan rakyat tersebut.

Iqbal Alhamdani, Koordinator Lapangan aksi, menyatakan aksi pelemparan telur merupakan bentuk kekecewaan terhadap DPRD Kaltara yang dinilai tidak merespons serius aspirasi massa. “Lemparan telur ini simbol kekecewaan kami. Kami meminta tanda tangan komitmen dari dewan terkait tuntutan kami, tapi mereka menolak. Itu yang memicu kemarahan teman-teman,” ujar Iqbal usai orasi.

Dalam aksinya, mahasiswa membawa empat tuntutan utama:

1. Mendesak pemerintah pusat mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

2. Menuntut transparansi anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang sebesar 20 persen.

3. Mendesak pemerintah daerah meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga pendidik.

4. Menolak dan menuntut evaluasi serius terhadap proyek strategis nasional Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI)/Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning-Mangkupadi, termasuk penolakan terhadap penggunaan tenaga kerja asing (TKA), evaluasi hak guna usaha (HGU), serta rencana relokasi warga Kampung Baru di Desa Mangkupadi.

Dari pihak DPRD Kaltara, H. Aluh Berlian menerima massa aksi dan berusaha menenangkan suasana. Politikus Partai Golkar itu menegaskan bahwa dewan terbuka mendengarkan aspirasi masyarakat, namun mengingatkan bahwa DPRD memiliki keterbatasan dalam pengambilan keputusan.

“Kami hanya memiliki fungsi pengawasan dan menyampaikan aspirasi, bukan sebagai pengambil keputusan akhir. Jadi, jangan menekan kami,” katanya di hadapan massa.

Aluh juga menjelaskan bahwa unsur pimpinan DPRD sedang berada di luar daerah sehingga ia ditugaskan untuk mewakili. “Saya sudah menunggu sejak pukul 07.30 pagi, tapi kalian datang sekitar pukul 11.00 WITA. Hari ini Jumat, mohon dipahami keterbatasan waktu kami,” ucapnya.

Meski sempat terjadi ketegangan, dialog antara massa dan perwakilan dewan tetap berlangsung. DPRD Kaltara menjadwalkan pertemuan lanjutan (hearing) pada Selasa, 25 Februari 2025. “Kami akan sampaikan seluruh aspirasi ini ke pimpinan dan pemerintah daerah. Mohon kesabarannya hingga pertemuan resmi mendatang,” tutup Aluh.

Sementara itu, Iqbal memastikan pihaknya akan menghadiri pertemuan lanjutan tersebut. “Kami terima undangan hearing itu. Nanti kami akan hadir bersama warga Kampung Baru untuk menyuarakan langsung aspirasi mereka,” tegasnya.

Aksi ‘Indonesia Gelap’ ini menjadi sorotan lantaran memprotes berbagai kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat, khususnya di sektor pendidikan dan pembangunan industri di wilayah Kaltara.(lia)

Bagikan

Subscribe to Our Channel