A-News.id, Tanjung Redeb — KPU Berau tengah mematangkan persiapan debat publik antarpaslon Bupati dan Wakil Bupati Berau periode 2024-2029. Debat publik yang rencananya akan digelar sebanyak dua kali tersebut, akan ditayangkan melalui dua stasiun televisi nasional yaitu Trans TV dan Kompas TV.
Pada debat pertama yang akan dilaksanakan 26 Oktober 2024 di Trans TV, KPU telah menyiapkan sejumlah kebutuhan dalam rangkaian debat, diantaranya perumus, panelis dan moderator untuk debat publik tersebut.
KPU menggunakan perumus yang berasal dari kalangan akademisi yang berasal dari luar daerah Berau. Hal itu guna menjaga netralitas serta keberpihakan perumus dalam merumuskan tema serta sub tema debat publik tersebut.
“Terkait persiapan debat publik ini, kami sudah rapat koordinasi dengan LO masing-masing paslon. Kemudian juga kita telah membentuk tim perumus dan juga panelos. Jadi tugas daripada tim perumus adalah menyusun mekanisme debat sekaligus menyusun tema yang akan menjadi bahan debat nantinya. Untuk panelis akan membuat pertanyaan-pertanyaan untuk debat nantinya,” ujar Ketua KPU Berau, Budi Harianto, Senin (21/10/2024).
Untuk debat pertama, ada beberapa tema yang akan diangkat sebagai bahan debat publik, diantaranya terkait dengan layanan publik, reformasi, birokrasi, SDM, dan sosial budaya. Kemudian sub-temanya berupa korupsi, transparansi, dan keterbukaan informasi publik serta pemerataan pendidikan dan layanan kesehatan. Selanjutnya adalah tema pengentasan kemiskinan, pemajuan kebudayaan daerah, dan moderasi beragama.
“Itu tema untuk debat pertama. Nah, nanti untuk debat kedua juga temanya mungkin berbeda. Karena temanya itu tidak jauh dari RPJM dan juga beberapa pertimbangan-pertimbangan yang sudah disusun oleh tim perumus,” jelasnya.
Rencana selanjutnya, dikatakan Budi adalah terkait dengan rapat antara panelis dengan pihak TV dalam rangka persiapan finalisasi pelaksanaan debat.
Untuk tim perumus, ia menjelaskan bahwa pihak-pihak tersebut merupakan tenaga profesional, tokoh masyarakat, dan akademisi dari Samarinda yang berjumlah lima orang.
“Karena salah satu persyaratannya adalah netralitas, maka kita membentuk tim perumus itu, semuanya dari Samarinda. Kemudian juga panelis berjumlah 5 orang, semuanya dari Samarinda juga. Dan kenapa kemudian tidak dikolaborasikan antara akademisi yang ada di lokal dengan akademisi yang ada di luar, salah satu pertimbangan kita adalah netralitas.
Meski menggandeng tim perumus dan panelis dari luar daerah, namun Budi memastikan bahwa materi debat publik tersebut tetap berdasarkan data yang dimiliki Berau.
“Data untuk merumuskan tema ini mereka mintanya dari kita. Baik itu RPJMD, hasil dari BPS Berau, itu semua dari kita. Kemudian mereka pelajari,” imbuhnya.
Untuk moderator, ia menyebut telah mengusulakn lima nama dari stasiun televisi bersangkutan. Namun nantinya akan dipilih menjadi dua, yaitu satu perempuan dan satu laki-laki, untuk memandu jalannya acara debat publik tersebut.
“Untuk nama-nama perumus dan panelis belum bisa kami publikasi, karena itu nanti baru bisa dipublikasi pasa hari H acara. Sementara moderator, kami baru mengerucut pada tiga nama. Mungkin hari inilah kita bisa tetapkan nama-nama dari moderator yang sudah dikirimkan oleh pihak televisi,” pungkasnya. (Marta)