A-News.id, Tanjung Selor – Insiden pengeroyokan dan pengerusakan yang terjadi di Markas Kepolisian Resor Kota (Polres) Tarakan pada Selasa malam, 24 Februari, menyedot perhatian publik setelah rekaman CCTV aksi anarkis tersebut beredar luas di media sosial. Suasana mencekam terlihat saat sekelompok orang yang belum teridentifikasi melakukan perusakan di halaman markas kepolisian itu.
Berdasarkan informasi yang beredar, aksi tersebut diduga melibatkan 37 orang oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mereka diduga mendatangi Polres Tarakan dan melakukan kekerasan yang mengakibatkan kerusakan fasilitas serta menimbulkan korban luka.
Kepala Staf Korem (Kasrem) 092 Maharajalila, Kolonel Infanteri Darwis Efendi, membenarkan keterlibatan oknum anggota TNI dalam kejadian tersebut. “Memang benar ada oknum anggota TNI yang terlibat dalam pengerusakan di Polres Tarakan. Namun, kami tegaskan bahwa ini murni perbuatan individu, bukan tindakan institusi,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa, 25 Februari.
Darwis menjelaskan, pihaknya telah mengamankan para anggota yang terlibat untuk menjalani proses penyelidikan internal. Dugaan sementara, insiden ini dipicu oleh perselisihan antara anggota TNI dan Polri yang kemudian memicu solidaritas rekan-rekan sesama anggota TNI.
Situasi di Tarakan kini berangsur kondusif. Panglima Kodam VI/Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Rudy Rachmat, turut hadir di Polres Tarakan untuk meredakan ketegangan dan memastikan penyelesaian masalah berjalan sesuai prosedur.
Sanksi terhadap para pelaku, menurut Darwis, akan ditentukan setelah hasil penyelidikan rampung. “Kami berkomitmen menindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Utara, Inspektur Jenderal Polisi Hary Sudwijanto, menyatakan bahwa pihaknya bersama pimpinan tertinggi TNI telah melakukan pertemuan untuk menyelesaikan persoalan ini secara berjenjang. “Kabid Propam Polda Kaltara dan Polisi Militer (POM) TNI sedang bekerja sama mendalami insiden ini, mulai dari kronologi hingga motif awalnya,” ujar Hary.
Ia memastikan, penyelesaian perkara ini akan berjalan sesuai dengan jalur hukum yang ada.
“Kami juga akan memeriksa personel kami yang diduga terlibat. Intinya, kami mengutamakan penyelesaian yang adil dan berdasarkan fakta di lapangan,” tegasnya.(lia)