A-News.id, Tarakan – Dimasa kampanye ini, dimanfaatkan oleh Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes bersama Ibnu Saud (Kharisma). Dalam hal ini, Kharisma menelusuri kawasan Tarakan Utara tepatnya di Kelurahan Juata Permai.
Dihadapan ratusan warga yang hadir, Walikota Tarakan periode 2019-2024 ini memaparkan visi misi dan 20 program kerjanya ke depan bersama calon Wakil Walikota Tarakan, Ibnu Saud, jika terpilih kembali memimpin Tarakan.
Dalam sosialisasi kali ini, Khairul juga menampung aspirasi dan keluhan warga yang masih menjadi permasalahan di Juata Permai.
Dalam pertemuan tersebut, Kharisma tidak hanya membeberkan 20 program kerja apabila terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan. Namun, pasangan Kharisma ini juga mendengar apa yang menjadi aspirasi dari warga sekitar.
Salah satu masyarakat Juata Permai, Tarakan Utara, Hutajulu mengatakan bahwa pihaknya sering mempermasalahkan mengenai distribusi tabung gas LPG 3 kilogram yang dinilai tidak merata. Pasalnya, warga sekitar belum mendapatkan layanan gas bumi, sehingga bergantung pada tabung gas LPG 3 kilogram.
“LPG 3 kilogram itu susah sekali kami dapatkan. Padahal itu kebutuhan utama kami memasak apalagi sekarang dilingkungan kami belum ada terpasangan jaringan gas alam,” ungkap Hutajulu.
Sementara itu, warga yang lain Giyanto mengatakan bahwa aktifnya Posyandu terhadap pelayanan kepada ibu dan anak sangat penting. Sebab hal ini berdampak pada kualitas kesehatan warga sekitar.
“Keaktifan Posyandu disini (Juata Permai) itu harus maksimal, karena disana pusat layanan kesehatan ibu dan anak,” tutur Giyanto.
Menanggapi hal tersebut, Khairul menjelaskan bahwa suplai distribusi tabung LPG 3 kilogram akan menjadi fokus pihaknya ditahun depan jika kembali dipercayakan oleh masyarakat untuk memimpin Kota Tarakan. Untuk itu, dalam hal ini pihaknya akan berkoordinasi bersama dinas terkait agar pendataan distribusi tabung LPG 3 kilogram dapat merata, sehingga seluruh masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan utamanya. Sedang jaringan gas, akan kembali ditinjau pihaknya bersama instansi terkait.
Pada permasalahan layanan Posyandu, dikatakan Khairul diperlukan kolaborasi antara dinas terkait, pengurus posyandu dan masyarakat sekitar. Ia juga menilai pentingnya keaktifan posyandu bagi layanan kesehatan ibu dan anak. Sehingga hal ini pun akan kembali ditinjau kedepannya.
“Nanti kita tinjau kembali untuk LPG, saluran gas alam dan Posyandunya. Kita akan berkoordinasi dengan dinas terkait karena memang ini kebutuhan warga,” katanya. (bro)