A-News.id, Tanjung Redeb – Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, diselimuti kabut tebal pada Rabu (18/9/2024) yang menyebabkan jarak pandang berkurang di beberapa ruas jalan utama. Kabut tebal ini dikeluhkan oleh banyak pengendara, terutama mereka yang menggunakan kendaraan roda dua.
Seorang pengendara, Dea, mengaku merasa terganggu dengan kondisi tersebut saat berkendara dari Tanjung Palas menuju Tanjung Selor. “Kabutnya tebal sekali, jarak pandang jadi sangat pendek. Ini berbahaya, terutama bagi pengendara motor,” kata Dea kepada A-News.id.
Ia berharap agar pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi kabut tebal yang tidak hanya mengganggu aktivitas, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan, terutama pernapasan. “Ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi anak-anak. Harus ada solusi untuk masalah kabut asap ini,” imbuhnya.
Di sisi lain, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Harapan Bulungan, Magdalena Sidauruk, menjelaskan bahwa kualitas udara di Bulungan telah mengalami penurunan, dari level sedang (biru) ke level tidak sehat (kuning).
“Meski kualitas udara yang tidak sehat ini masih berada di bawah ambang batas bawah, yaitu kurang dari 150 mikrogram/m³, masyarakat tetap disarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah guna menghindari dampak polutan terhadap kesehatan,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan Satelit Aqua dan Terra milik BMKG, pada 18 September 2024, terdeteksi sebanyak 40 titik panas (hotspot) di Provinsi Kalimantan Utara, dengan tingkat kepercayaan 81-100 persen. Sebagian besar titik panas terkonsentrasi di wilayah Kecamatan Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas, Tanjung Palas Tengah, Tanjung Selor, dan Tanjung Palas Timur.
Selain itu, hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan Bulungan menunjukkan konsentrasi Particulate Matter (PM2.5) mencapai 103 mikrogram per meter kubik (µg/m³) pada pagi hari. PM2.5 merupakan partikel udara dengan ukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2,5 mikrometer, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika terhirup dalam jangka waktu lama.
BMKG juga menyampaikan prakiraan arah angin di lapisan 3.000 kaki, yang bergerak dari Tenggara lalu berbelok ke Timur Laut dengan kecepatan mencapai 17 knot. Kondisi ini memungkinkan pergerakan kabut asap ke wilayah Bulungan, Tarakan, Tana Tidung, hingga Nunukan.
“Untuk ke depan, potensi munculnya titik panas dan kabut asap masih perlu diwaspadai. Peta potensi kebakaran menunjukkan masih terdapat wilayah yang rawan kebakaran hutan dan lahan,” ujar Magdalena.
Ia menambahkan, masyarakat diimbau tetap waspada namun tidak perlu panik berlebihan. “Masyarakat bisa terus mengikuti informasi terbaru dari BMKG. Untuk informasi lebih lanjut, layanan 24 jam BMKG siap dihubungi,” pungkasnya. (Lia)