A-News.id, Samarinda — Kehadiran juru parkir (jukir) liar hanya dapat ditertibkan melalui kesadaran masyarakat, hal tersebut dikarenakan masih banyak masyarakat yang senang melakukan kegiatan dipinggir sungai mahakam yang memunculkan para juru parkir liar datang. Dilain hal, kebiasaan masyarakat yang masih memberikan uang pembayaran membuat para juri parkir liar enggan pergi.
“Kenapa masih mau nongkrong disana. Kami sudah berulang-ulang kali melakukan penertiban disana, tidak ada habis-habisnya,” ungkap Didi Zulyani, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Kota Samarinda, Sabtu,(25/05/2024)
Banyaknya juru parkir liar dan pedagang kaki lima di Kota Samarinda menjadikan Kota Tepian terlihat tidak elok, salah satunya kawasan depan Kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada.
Menyikapi hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda menegaskan, bahwa masyarakat harus wajib ikut andil dalam mengatasi masalah tersebut. Terbaru, viral di media sosial, masyarakat keluhkan atas tarif parkir cukup tinggi yang di berikan oleh Juru Parkir Liar (Jukir) di kawasan Tepian Mahakam. Tak tanggung-tanggung, tarifnya bisa mencapai Rp10 ribu untuk sepeda motor, dan Rp15 ribu untuk mobil.
“Kami sudah berulang kali melakukan penertiban bersama satpol PP. Namun, jukir liar dan para PKL tidak mengindahkan,” ucap Didi.
Menurutnya, jika masyarakat diminta tarif yang cukup tinggi oleh jukir liar, maka itu merupakan resiko bagi para pengunjung. Karena, PKL dan jukir liar disana merupakan tindakan yang sudah melanggar aturan.
“Jangan selalu menyalahkan aparat, kenapa masih mau nongkrong disitu. Sebabnya, masyarakat sendiri yang menghidupkan PKL dan jukir liar dikawasan itu,” berangnya.
“Coba masyarakat tidak nongkrong disana, pastinya akan bubar sendiri-sendiri dan tidak ada lagi jukir liar dikawasan Tepian Mahakam,” tambahnya.
Terakhir, Didi juga melakukan himbauan kepada masyarakat Kota Samarinda, agar lebih sadar lagi atas fenomena PKL dan jukir liar yang melanggar aturan yang tengah marak terjadi.
“Jangan cuma mengharapkan aparat saja, masyarakat juga mempunyai peran Andik dalam mengatasi fenomena yang saat ini terjadi,” tutupnya.(Ria)