A-News.id, Samarinda – Kunjungan Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Provinsi Kalimantan Timur ke PT Berau Coal pada Juni lalu disorot Front Pemuda Kaltim (FPK). Sebab monitoring yang dilakukan dianggap salah sasaran.
Andi Muhammad Yunus selaku Jendral Lapangan (Jenlap) FPK menyampaikan bahwa yang menjadi permasalahan saat ini adalah penambangan PT Berau Coal yang dekat dengan bibir sungai di Site Sambarata.
“Ya, kita sudah melihat beberapa waktu lalu DLH Kaltim sudah turun ke PT Berau Coal memonitoring dan evaluasi Reklamasi dan Revegetasi di Kabupaten Berau. Artinya DLH tidak up to date terkait isu pelanggaran lingkungan PT Berau Coal di Kabupten Berau”, ungkapnya.
Yunus menyampaikan bahwa banyak contoh buruk yang dapat dimonitoring atau di kunjungi dari DLH Provinsi Kaltim.
“Sebenarnya yang kita maksud adalah bagaimana kemudian kunjungan ini menjadi perhatian khusus atau atensi pemerintah terhadap PT Berau Coal yang secara visual dapat ditindak. Tentunya kami menyayangkan hal teraebut,” tambahnya.
Front Pemuda Kaltim menilai DLH Provinsi Kaltim salah sasaran terkait titik koordinat permasalahan PT Berau Coal yang di kunjungi.
“Kami menilai hal yang dilakukan DLH Kaltim salah sasaran. Kami menggaungkan permasalahan lingkungan yang saat ini beraktivitas di Site Sambarata, namun yang di kunjungi DLH Kaltim Site Binungan,” pungkasnya.
Sementara itu, Sementara itu, Corporate Communication Superintendent PT Berau Coal, Rudini Rahim saat dikonfirmasi, hingga berita ini terbit belum memberikan jawaban.(*)