Follow kami di google berita

Dipukul Teman, Siswa Kelas 2 SD Meninggal Dunia

Dipukul Teman, Siswa Kelas 2 SD Meninggal Dunia
Dipukul Teman, Siswa Kelas 2 SD Meninggal Dunia

A-News.id, Tarakan – Peristiwa pemukulan siswa kelas 2 SDN 024 Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Tarakan Barat berujung maut. Sebelum meninggal dunia, korban sempat alami pembengkakan pada mata.

Ibu dari korban yang bernama MI, S bercerita bahwa sebelum meninggal dunia, korbanmengadu kepada dirinya bahwa di sekolah, korban dipukul oleh teman sebayanya. Masih terekam jelas dalam ingatan Susilowati mengenai korban yang saat itu bercerita ditanggal 21 Agustus 2024 lalu.

Kasus pemukulan ini terjadi lantaran korban diduga mengganti kursi milik FA menjadi kursi rusak. Padahal menurut pengakuan korban kursi tersebut bukan diganti oleh korban, melainkan AL yang juga merupakan teman korban.

Dihari tersebut, korban bercerita bahwa korban ditarik dari atas kursi dan terjatuh. Tidak lanjut sampai di situ, pada esok harinya, yakni dihari rabu, korban dipukul dengan menggunakan tangan.

“Anak saya dipukul pakai tangan pas jam pelajaran. Dia (korba) cerita begitu,” jelas Susilowati.

Saat malam hari, Susilowati melihat wajah anaknya yang tidak seperti biasanya karena saat itu mata korban berair.

S pun bertanya kepada korban mengenai apa yang terjadi di sekolah. Kemudian korban mengaku telah dipukul oleh FA karena persoalan kursi yang diganti oleh AL.

Mendapat keterangan tersebut, Susilowati segera menghubungi ayah korban untuk ke sekolah menemui Kepala Sekolah. Sebab keduanya menahan diri untuk mempublikasikan kepada media dikarenakan persoalan tersebut telah dimediasi oleh Kepala Sekolah.

Saat proses mediasi berlangsung, kedua orang tua korban meminta uang sebesar Rp 20juta untuk biaya pengobatan korban ke Surabaya namun tak kunjung diberikan. Padahal S yakin jika uang tersebut diberikan, korban kemungkinan masih bisa diselamatkan.

“Tapi Kepala Sekolah punya jalan lain, yakni agar kami meminta bantuan Baznas,” tuturnya.

S mengaku bahwa saat dipukul oleh FA, pada bagian mata korban memang tidak muncul memar. Namun bekas pukulan tersebut akhirnya membuat mata sebelah kiri korban membengkak hingga cairannya sampai ke kepala.

“Kami sudah bawa ke rumah sakit. Waktu itu, di bulan Agustus anak saya dioperasi. Tapi cairannya sudah naik ke kepala,” ucapnya.

Alhasil, pada 5 November 2024 korban dinyatakan meninggal dunia, namun sebelumnya pada 16 Oktober 2024 korban mengalami koma akibat pembengkakan pada mata.

“Saya publish ini agar tidak ada kejadian serupa di sekolah sama seperti yang dialami anak kami,” katanya. (bro)

Bagikan

Subscribe to Our Channel