A-news.id, Tanjung Redeb — Memasuki musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Desember ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau mengimbau agar pemerintah kampung dan badan usaha milik kampung (BUMK) lebih aktif mengawasi daerahnya.
“Jangan sampai kejadian seperti sebelumnya terulang lagi. Seperti kenaikan retribusi tiket masuk lokasi wisata yang secara tiba-tiba. Karena saat wisatawan datang di musim liburan itu dijadikan aji mumpung oleh pengelola wisata,” ujar Kadisbudpar Berau, Ilyas Natsir saat ditemui Kamis (19/12/2024) siang.
Ditegaskannya, pihak Disbudpar telah memberikan imbauan tegas agar tiket masuk, hingga harga makanan dan minuman tidak dinaikkan. Apalagi sampai berkali lipat, hanya karena musim liburan yang padat wisatawan.
“Kita tidak bisa menindak, hanya sebatas mengimbau. Tapi kita siap menerima kalau ada laporan atau aduan masyarakat, tentang kenaikan harga yang tidak wajar itu. Yang kemudian sanksinya akan diberikan kepada pengelola objek wisata,” imbuhnya.
Ilyas pun yakin jika akhir tahun 2024 ini menjadi momentum membeludaknya jumlah wisatawan. Terlebih, waktunya yang bersamaan dengan liburan sekolah, dengan durasi yang cukup lama yakni sejak pertengahan Desember 2024 kemarin.
“Kita tidak ada petugas pengawasan khusus di lokasi wisata. Tapi kita minta dari pihak kampung dan pengelola wisata, bisa intens melaporkan jumlah pengunjung yang masuk. Dan di September 2024 lalu, jumlah wisatawan yang masuk Berau sudah hampir sama jumlahnya dengan tahun 2023 lalu,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang didapat dari beberapa pemilik resort dan cottage di beberapa lokasi wisata, hingga awal Januari 2025, okupasi pemesanan kamar sudah full booked. (Amel)