A-News.id, Tarakan – Penanganan inflasi di Tarakan saat ini masih disorot pemerintah. Bagaimana tidak, setelah berulang-ulang melakukan upaya penanggulangan inflasi, sector transportasi udara masih menjadi penyumbang inflasi terbesar bagi Kalimatan Utara, terkhusus Tarakan.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir menyatakan bahwa pentingnya menekan dan menyusun rencana dan konsep yang efektif dalam menekan laju inflasi selama satu tahun.
“Saya menggarisbawahi pentingnya pemahaman mendalam terhadap situasi yang menyebabkan inflasi serta langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk mengendalikannya,” tegas Tomsi.
Sementara itu, PJ Wali Kota Tarakan, Bustan menjelaskan bahwa penyebab inflasi di Tarakan saat ini terdiri dari beberapa komoditas seperti bawang merah, cabai merah, dan gula pasir yang mengalami kenaikan harga paling signifikan diseluruh kabupaten kota Indonesia.
“Kenaikan harga beberapa komoditas tersebut memang bukan hanya terjadi di Kota Tarakan saja. Namun, hal ini terjadi dalam skala nasional dimana seluruh wilayah di Indonesia juga mengalami kenaikkan harga,” jelasnya.
Namun, diakui Bustan bahwa transportasi udara masih menjadi penyumbang inflasi terbesar bagi Kalimantan Utara terkhusus Tarakan. Sehingga pihaknya sangat menekankan pengendalian inflasi yang untuk transportasi udara.
“Jadi, pada Mei 2024, kelompok transportasi udara yang berkontribusi terhadap inflasi kota tarakan sebesar 0,28 persen,” pungkasnya. (bro)