A-News.id, Tanjung Reedb — Bupati Berau Sri Juniarsih memberikan perhatian khusus untuk pelaksanaan Posyandu, khususnya untuk program pemberian makanan tambahan (PMT) balita. Apalagi, saat ini Kabupaten Berau juga sedang gencar menjalankan program intervensi stunting.
“Menu yang diberikan untuk PMT harus bervariasi, utamakan berbasis bahan makanan lokal. Utamakan sumber protein hewani dan nabati, serta sumber vitamin dan mineral terutama berasal dari sayur dan buah,” tegas Sri Juniarsih, di sela-sela kunjungan Posyandu beberapa waktu lalu.
Tak bisa dipungkiri, masalah kurang gizi merupakan salah satu faktor penyebab kematian bayi. Keadaan tersebut secara langsung, disebabkan oleh asupan gizi yang kurang mencukupi gizi balita. Untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat tentang anak balita, pemerintah mengembangkan program PMT.
PMT sendiri adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita, dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu, beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.
Sri Juniarsih juga memberi penekanan khusus kepada Pokjanal Posyandu, agar lebih proaktif memberikan pendampingan kepada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK), serta balita kurang gizi sebagai sasaran utama dalam pemberian makanan tambahan lokal berprotein tinggi. Karena hal ini yang diharapkan akan menjadi proteksi awal dalam mencegah stunting.
“Posyandu harus terus diperhatikan, jangan lagi ada Posyandu yang tidak terurus, sebab Posyandu merupakan lokus utama yang terintegrasi dalam menangani berbagai persoalan sosial dasar termasuk kesehatan,” harapnya. (yf/adv)