Follow kami di google berita

Berau Dilanda Ancaman Kebakaran Hutan dan Kabut Asap, Masyarakat Diminta Waspada

Berau Dilanda Ancaman Kebakaran Hutan dan Kabut Asap, Masyarakat Diminta Waspada
Berau Dilanda Ancaman Kebakaran Hutan dan Kabut Asap, Masyarakat Diminta Waspada

A-News.id, Tanjung Redeb– Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Berau kian meningkat, seiring dengan meningkatnya suhu udara dan bertambahnya titik panas di sejumlah wilayah. Berdasarkan laporan Stasiun Meteorologi Kalimarau – Berau, suhu udara maksimum dalam tiga hari terakhir tercatat berkisar antara 34-35°C, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 27 km/jam. Tak hanya itu, selama tujuh hari berturut-turut, tidak ada hujan di wilayah ini. Pada Rabu (18/9/2024), asap mulai teramati di area Bandara Kalimarau dengan jarak pandang mendatar hanya 4.000 meter.

Sementara itu, berdasarkan pantauan satelit pada 17 September 2024, tercatat ada 186 titik panas yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Berau. Di antaranya, Pulau Derawan dengan 76 titik panas, Sambaliung dengan 45 titik panas, Gunung Tabur dengan 16 titik panas, serta Biduk-Biduk, Batu Putih, dan Talisayan yang masing-masing mencatatkan 5 hingga 9 titik panas. Kondisi ini memperlihatkan tingginya potensi karhutla di Berau, terlebih lagi dengan suhu udara yang tinggi dan angin kencang.

Potensi Kebakaran Kian Tinggi

BMKG Berau memperingatkan bahwa potensi kemunculan titik panas dan kabut asap di wilayah ini masih harus diwaspadai dalam beberapa hari ke depan. Prakiraan cuaca menunjukkan bahwa angin pada ketinggian 3.000 kaki bertiup dari selatan dengan kecepatan hingga 40 km/jam. Berdasarkan Fine Fuel Moisture Code, wilayah Berau memiliki potensi sangat tinggi (very high) untuk terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada 18 dan 19 September 2024.

“Kondisi ini harus menjadi perhatian bersama, terutama melihat sebaran titik panas yang signifikan dan asap yang mulai teramati,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kalimarau, Ade Heryadi, dalam siaran persnya. Dia juga mengimbau seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan karhutla.

Imbauan untuk Masyarakat

BMKG Berau mengeluarkan beberapa imbauan penting untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang lebih luas:

  1. Hindari Pembakaran Lahan
    Masyarakat diminta untuk tidak melakukan pembakaran lahan, baik untuk pembukaan area pertanian maupun perkebunan. Hal ini dapat memicu kebakaran hutan yang lebih besar dan memperburuk kualitas udara akibat kabut asap.
  2. Laporkan Tanda-tanda Kebakaran
    Jika masyarakat melihat tanda-tanda kebakaran seperti kepulan asap atau kobaran api, segera laporkan ke aparat terkait atau pemadam kebakaran untuk penanganan lebih lanjut.
  3. Jaga Lingkungan dari Bahan Mudah Terbakar
    Membersihkan lingkungan sekitar dari bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti daun kering, ranting, dan tanaman mati, menjadi langkah penting dalam mencegah api menyebar.
  4. Gunakan Masker Saat Beraktivitas di Luar Rumah
    Kabut asap yang mulai teramati dapat membahayakan kesehatan pernapasan. Masyarakat diminta menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan membatasi aktivitas di luar ruangan, serta menutup jendela rumah untuk mengurangi paparan asap.
  5. Perhatikan Informasi Cuaca
    Masyarakat diminta untuk terus memantau perkembangan cuaca dari BMKG, terutama selama periode cuaca ekstrem seperti ini.

Peran Aktif Masyarakat Diperlukan

Dengan meningkatnya potensi kebakaran dan kabut asap, partisipasi seluruh lapisan masyarakat menjadi kunci dalam mencegah bencana yang lebih besar. Selain itu, BMKG juga menyediakan layanan informasi 24 jam melalui call center di nomor 0811-5900-122 dan media sosial resmi mereka.

“Kami berharap, melalui langkah-langkah pencegahan ini, masyarakat Berau bisa turut berperan aktif dalam menjaga wilayahnya dari ancaman kebakaran hutan dan kabut asap yang lebih parah,” pungkas Ade Heryadi. (yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel