A-News.id, Tarakan – Permasalahan lahan yang menjadi akses satu-satunya menuju SMPN 12 Kota Tarakan perlahan terselesaikan. Pasalnya, meski akses jalan tersebut sempat ditutup oleh pemilik lahan, namun orang tuan siswa beserta masyarakat setempat melakukan swadaya sehingga jalan baru bisa dilalui siswa dan guru.
“Memang jalan tersebut sudah di tutup sejak 30 Oktober 2024 lalu oleh pemilik lahan. Jadi siswa yang mau bersekolah harus melalui kawat berduri karena akses jalan ditutup pemilik lahan menggunakan kawat berduri,” ungkap Lurah Karang Anyar Pantai, Johanis K Patongloan.
Aksi para pelajar ini bahkan sempat viral di media sosial hingga sampai ke telinga para orang tua murid. Untuk itu, atas desakan orang tua murid dilakukanlah mufakat antara pihak sekolah, orang tua siswa bersama warga sekitar Jalan Hasanuddin tersebut.
“Kami putuskan untuk memungut iuran agar ada akses jalan masuk ke sekolah. Dana ini kami patungan,” ungkap Yohanes.
Desakan hasil rapat ini timbul lantaran orang tua siswa yang geram tentang keluhan anaknya yang pakaian sekolah hingga hijabnya robek
Untuk itu saat ini pelaksanaan penimbunan jalan menuju SMPN 12 Tarakan sementara dilakukan dengan panjang 40 meter dan lebar 6 meter.
Akses jalan ini pun rencana akan digunakan oleh siswa yang akan menempuh pendidikan di SMAN 5 Tarakan yang tak jauh dari lokasi SMPN 12 Tarakan.
“Sudah dilakukan penimbunan, nanti agregat lagi. Kami masih ada dana hasil patungan orang tua siswa dan warga. Ini solusi sementara agar siswa kami dapat beraktivitas dengan baik,” katanya.
Akses jalan baru ini dikatakan Yohanis merupakan milik salah seorang warga Karang Anyar Pantai. Lahan tersebut sementara dalam proses aprasial untuk tukar guling dengan lahan Pemkot. Sementara akses jalan lama yang masih ditutup ini merupakan milik Rahmat yang juga merupakan warga Karang Anyar Pantai. (bro)