Follow kami di google berita

BPS Berau: Program Diskon Listrik Habis, Inflasi Maret 2025 Naik Signifikan

BPS Berau: Program Diskon Listrik Habis, Inflasi Maret 2025 Naik Signifikan
BPS Berau: Program Diskon Listrik Habis, Inflasi Maret 2025 Naik Signifikan

A-News.id, Tanjung Redeb – Inflasi di Kabupaten Berau mengalami kenaikan signifikan pada bulan Maret 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau mencatatkan inflasi bulanan (month to month) sebesar 2,51 persen, sementara inflasi tahunan (year on year) tercatat 1,71 persen. Kenaikan ini mengindikasikan adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang cukup terasa dari bulan Februari ke Maret.

Kepala BPS Berau, Yudi Wahyudin, menjelaskan bahwa lonjakan inflasi pada Maret dipengaruhi oleh beberapa faktor, dengan kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menjadi penyumbang terbesar. Kelompok ini tercatat mengalami inflasi sebesar 12,06 persen, angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya.

“Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menjadi faktor dominan dalam inflasi kali ini, dengan kontribusi yang cukup besar terhadap kenaikan harga,” kata Yudi saat ditemui di kantornya, Jumat (11/4).

Ia menambahkan, lonjakan ini sebagian besar dipicu oleh berakhirnya program diskon tarif listrik yang diberikan oleh pemerintah pusat. Pada bulan Februari, masyarakat menikmati potongan tarif listrik hingga 50 persen, namun di bulan Maret, tarif kembali normal. “Selisih harga listrik yang kembali ke tarif normal ini mendorong terjadinya inflasi cukup besar,” ujarnya.

Selain sektor perumahan dan energi, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mencatatkan inflasi yang cukup signifikan, yaitu sebesar 2,28 persen. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa komoditas konsumsi rumah tangga juga mengalami kenaikan harga.

Namun demikian, tidak semua sektor mencatatkan kenaikan. Sektor transportasi justru mengalami deflasi, dengan penurunan tarif angkutan udara memberikan kontribusi deflasi sebesar minus 1,59 persen pada kelompok ini. Yudi menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah dalam mengendalikan harga tiket transportasi udara, khususnya menjelang libur panjang, memiliki dampak positif dalam meredam laju inflasi secara keseluruhan.

“Ini merupakan salah satu bentuk kebijakan pengendalian inflasi yang cukup efektif di sektor transportasi. Walaupun deflasi ini tidak mampu sepenuhnya menahan lonjakan inflasi di sektor lainnya, namun cukup membantu untuk meredam kenaikan yang lebih tinggi,” jelasnya.

Dalam menghadapi inflasi yang terus meningkat, Yudi menekankan pentingnya keberlanjutan kebijakan subsidi dan insentif harga, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri, di mana konsumsi masyarakat biasanya meningkat tajam. “Penting bagi pemerintah untuk terus menjaga kestabilan harga, agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan inflasi tidak semakin melonjak,” ujar Yudi.

Sebagai catatan, meskipun inflasi pada Maret 2025 cukup tinggi, langkah-langkah pengendalian yang telah dilakukan oleh pemerintah diharapkan dapat meminimalisir dampaknya terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Berau. (yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel