A-News.id, Tanjung Redeb — Pembangunan yang semakin merata di Kabupaten Berau khususnya infrastruktur, tak terlepas dari adanya bantuan keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim. Berdasarkan laporan dalam Rapat Pengendalian Operasional Kegiatan (Radalok) Bankeu Triwulan IV Tahun 2024 beberapa hari lalu, penyerapan Bankeu ini bahkan menyentuh di angka 90 persen lebih.
“Dari total Bankeu senilai Rp 355,9 miliar, realisasi penggunaan dana mencapai diatas 90 persen. Dimana untuk realisasi fisik 97,46 persen, dan realisasi keuangan 87,46 persen,” ujar Inspektur Pembantu Wilayah III Inspektorat Kabupaten Berau, Rusdi ST, saat menyampaikan laporannya.
Pemprov Kaltim mengalokasikan anggaran Bankeu tahun 2024 sebesar Rp 1,8 triliun bagi 10 kabupaten/kota. Bantuan keuangan itu terdiri dari Bankeu non spesifik Rp 1,6 triliun dan Bankeu spesifik Rp 117,5 miliar.
Kabupaten Berau merupakan kabupaten ketiga yang menerima Bankeu dengan angka cukup besar. Dengan total bankeu Rp 355,9 miliar, terdiri dari Bankeu spesifik Rp 339 miliar dan Bankeu non spesifik Rp 16,9 miliar. Sedangkan di posisi pertama ada Kota Samarinda dengan total Bankeu Rp 588 miliar, dan Kabupaten Paser Rp 371 miliar.
“Bankeu non-spesifik digunakan untuk berbagai pembangunan infrastruktur, seperti peningkatan jalan, rekonstruksi jalan poros kabupaten, serta pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan turap,” beber Rusdi.
Sedangkan untuk Bankeu non-spesifik, dimanfaatkan untuk sektor pertanian seperti penguatan dan pelatihan penyuluh pertanian. Dan di sektor kesehatan, Bankeu difokuskan untuk akreditasi puskesmas, penanganan stunting, dan peningkatan kapasitas SDM Posyandu. Selain itu, Bankeu ini juga menyasar program pembangunan desa.
Dengan capaian penyerapan anggaran Bankeu yang maksimal, di tahun 2025 mendatang diharapkan jumlah Bankeu yang masuk ke Berau lebih besar lagi. Karena pembangunan di kabupaten pusat objek wisata premium Kaltim ini, terus berjalan. (Amel)