A-News.id, TARAKAN- Kelainan pada ketertarikan seksual, kini semakin meresahkan dunia pendidikan di Bumi Paguntaka. Pasalnya, kasus Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) ternyata ditemukan dibangku pendidikan masa kini.
Dikatakan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungn Anak (DP3AP2KB) Kota Tarakan, Rinny Faulina bahwa komunitas LGBT telah muncul dibarisan pelajar Kota Tarakan saat ini. Hanya saja, dirinya mengaku hingga kini belum pernah menangani pelajar yang mengalami gangguan seksual ini.
“Komunitasnya itu ada, kami dapat data dari Dinas Kesehatan Tarakan bahwa mereka (kaum LGBT) ada, dan sudah merambah ke pelajar,” ungkap Rinny.
Lebih lanjut Rinny mengatakan bahwa kasus LGBT di Tarakan ini sangat berkaitan dengan penderita HIV AIDS, sebab datanya ada di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tarakan. Sehingga dengan kemunculan LGBT di kalangan pelajar tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dan pemerintah daerah.
Untuk itu, lanjut Rinny peran orang tua terhadap anak menjadi sangat penting. Sebab keterbukaan anak kepada orang tua, menjadi kunci penghalang terjadinya LGBT. Apalagi permasalahan yang dialami pelajar saat ini membuat para pelajar banyak memilih teman sebagai tempat mencurahkan perasaan.
“Kalau anak curhatnya ke yang lain, ini hasilnya meragukan. Jadi seharusnya orang tua itu menciptakan anak agar tidak mudah terbuka dengan orang lain, tetapi lebih kepada orang tua,” bebernya.
Dalam hal mendampingi anak, lanjut Rinny juga diperlukan keaktifan orang tua. Apalagi jika anak telah menginjak usia pubertas. Dalam hal ini orang tua harus memberikan edukasi mengenai reproduksi. Bahkan edukasi reproduksi ini harus diajarkan oleh orang tua sedini mungkin, sehingga anak telah paham dan tidak mengikuti arahan teman.
“Makanya orang tua itu harus mengajarkan kepada anak mengenai sentuhan dan memberikan edukasi bahwa berkata tidak itu penting, walaupun pada orang terdekat seperti anak yang menempuh sekolah di asrama ini sangat penting diberi edukasi seksual,” ujarnya
Sayangnya lanjut Rinny, kemunculan LGBT dikalangan masyarakat saat ini belum dapat dipastikan dimulai dari hal apa. Sebab itu peran orang tua terhadap lingkungan dan komunitas anak sangatlah penting agar anak nantinya dapat terhindar dari LGBT.
“Parenting itu penting. Semua kembali pada peran orang tua kepada anak. Hendaknya pola asuh itu disesuaikan,” pungkasnya. (bro)