A-news.id, Tanjung Redeb -– Kasus campak di kalangan anak-anak harus menjadi perhatian. Penyebaran penyakit menular ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua, karena campak tidak hanya menular dengan cepat, tetapi juga bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan anak-anak.
Campak, atau dalam istilah medisnya measles, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebar melalui tetesan udara yang terinfeksi virus, seperti saat anak yang terinfeksi batuk atau bersin. Selain itu, virus ini juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi.
Gejala awal campak biasanya muncul 7-14 hari setelah terpapar virus, dimulai dengan demam tinggi, batuk kering, pilek, dan konjungtivitis alias peradangan pada mata. Setelah beberapa hari, muncul ruam merah yang biasanya dimulai di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini bisa memunculkan bercak-bercak merah yang bisa mempengaruhi kulit dan menyebabkan gatal. Tanda-tanda lainnya termasuk diare, nyeri pada sendi, dan dalam beberapa kasus, komplikasi serius seperti radang paru-paru dan kerusakan otak.
Campak disebabkan oleh virus yang sangat menular, terutama di lingkungan yang padat, seperti sekolah. Anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi atau yang sistem kekebalannya lemah, sangat rentan terhadap infeksi ini. Padahal, campak dapat dicegah dengan pemberian vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella), yang merupakan salah satu vaksin penting dalam imunisasi anak-anak.
Namun, rendahnya tingkat vaksinasi di beberapa daerah menjadi faktor utama penyebaran wabah ini. Dinas Kesehatan Berau melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Garna Sudarsono mengingatkan agar orang tua memastikan anak-anaknya mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal untuk mencegah penularan dan komplikasi serius yang dapat ditimbulkan akibat penyakit ini.
“Campak bukan hanya masalah kulit, tetapi juga bisa mengancam nyawa. Anak-anak yang terinfeksi berisiko mengalami pneumonia, encephalitis (radang otak), bahkan kematian. Oleh karena itu, vaksinasi adalah langkah pencegahan yang sangat penting,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Berau, meski tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, namun kasus campak tetap menjadi perhatian.
Data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Berau menunjukkan bahwa kasus campak di wilayah Tanjung Redeb masih stabil dalam tiga bulan terakhir. Tercatat, pada bulan September terdapat 2 kasus, pada Oktober melonjak menjadi 7 kasus, dan November hingga kini ada 4 kasus yang dilaporkan.
Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Berau mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan memastikan anak-anak yang belum divaksinasi campak segera mendapat imunisasi. Upaya pencegahan melalui vaksinasi dinilai penting untuk menekan angka penularan virus campak yang dapat berisiko pada kesehatan, terutama pada anak-anak.
Untuk mencegah penularan lebih lanjut, pihak sekolah disarankan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti meningkatkan kesadaran akan pentingnya vaksinasi dan memantau kondisi kesehatan siswa secara lebih ketat. Sementara itu, orang tua diminta untuk segera membawa anak yang menunjukkan gejala campak ke fasilitas kesehatan agar dapat mendapatkan pengobatan yang tepat dan menghindari penularan lebih lanjut di sekolah. (Mrt)