A-News.id, TARAKAN- Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan angkat bicara mengenai kasus meninggalnya siswa kelas 2 yang menempuh pendidikan disalah satu sekolah dasar negeri (SDN) Tarakan.
Kepada awak media, Ketua Komisi II DPRD Tarakan, Simon Latino menyatakan bahwa pihaknya akan membuat jadwal pertemuan bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan untuk mencari tahu akar permasalahan kasus tersebut.
Hanya saja lanjut Simon pihaknya belum dapat menyusun agenda pertemuan tersebut dikarenakan saat ini DPRD tengah disibukkan dengan pembahasan anggaran pendapatan belanja daerah (DPRD) Tarakan tahun 2025.
“Kami (anggota DPRD Tarakan) seluruhnya dikejar deadline terhadap hasil rapat APBD tahun anggaran 2025,” kata Simon.
Kendati demikian, Simon mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi bersama Disdik Tarakan guna membahas persoalan kematian siswa kelas 2 SD ini. Namun setelah diberi penjelasan, lanjut Simon pihaknya belum dapat memberi komentar lebih lanjut dikarenakan harus menggali informasi tersebut lebih lanjut.
Sehingga lanjut Simon pihaknya tidak dapat memberikan asumsi apapun karena pihaknya masih mempercayakan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib guna mendapatkan informasi yang lebih akurat.
“Ini dari pribadi saya ya. Nanti saya akan memanggil Disdik Tarakan bersama pihak terkait untuk meminta klarifikasi tentang pola pendidikan yang sudah dijalankan SDN tersebut,” jelasnya.
Untuk itu, kedepan Simon berharap agar masyarakat tidak memberi komentar sembarangan mengenai kasus tersebut karena hal ini akan memunculkan persepsi yang beragam hingga merugikan beberapa pihak. (bro)