A-News.id, Tanjung Redeb – Gagal ginjal akut pada anak usia dini semakin menjadi perhatian di Indonesia, terutama akibat konsumsi makanan dan minuman kemasan secara berlebihan.
Anggota DPRD Berau, Ratna Kalalembang, menyerukan tindakan antisipatif untuk menangani masalah ini, khususnya dari Dinas Kesehatan Berau sebagai garda terdepan kesehatan masyarakat.
Ratna menyampaikan pentingnya bagi masyarakat dan pihak terkait lainnya untuk segera mengambil langkah-langkah preventif. Masyarakat dan terutama anak-anak harus diberikan edukasi mengenai bahaya makanan dan minuman kemasan yang mengandung bahan berbahaya.
Menurut data Kementerian Kesehatan, terdapat peningkatan signifikan kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. Pada tahun 2023, tercatat ada 439 kasus gagal ginjal pada anak di Indonesia, dengan sekitar 30 persen diantaranya berujung pada kebutuhan cuci darah. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman ini bagi kesehatan anak-anak.
Ratna menambahkan agar Dinas Kesehatan memperketat pengawasan terhadap makanan dan minuman kemasan yang beredar di pasaran.
“Edukasi mengenai pola makan sehat juga harus digalakkan, agar anak-anak kita terhindar dari risiko ini,” pintanya.
Pentingnya kesadaran masyarakat akan risiko yang ditimbulkan oleh konsumsi produk kemasan juga ditekankan. Pengawasan yang ketat dan edukasi yang efektif diharapkan dapat mencegah kasus serupa di masa mendatang, sehingga anak-anak dapat tumbuh sehat tanpa terpapar ancaman gagal ginjal.
Melihat kondisi ini, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi anak-anak.
“Bukan hanya Dinas Kesehatan, tetapi orangtua khususnya harus lebih sadar diri dalam memberikan makanan dan minuman untuk konsumsi anaknya. Pastikan itu tidak akan mengganggu kesehatan pada jangka panjang,” harapnya. (Adv/Marta)