Follow kami di google berita

Suhu Panas Tak Normal, Berau Memasuki Musim Kemarau

Suhu Panas Tak Normal, Berau Memasuki Musim Kemarau
Suhu Panas Tak Normal, Berau Memasuki Musim Kemarau

A-News.id, Tanjung Redeb — Masyarakat Kabupaten Berau akhir-akhir ini mengeluhkan kondisi cuaca yang terasa panas dan gerah, baik pada siang maupun malam hari. Suhu udara yang terasa panas ini, disebabkan karena adanya pemanasaan permukaan akibat pembentukan awan dan curah hujan yang berkurang.

“Kondisi tersebut terjadi karena wilayah Kabupaten Berau secara umum sudah memasuki musim kemarau sejak awal Juli lalu. Hal ini ditandai dengan nilai curah hujan kurang dari 50 mm pada dua dasarian (per sepuluh harian) berturut-turut pada Juli Dasarian I dan Dasarian II,” terang Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau, Ade Heryadi dihubungi Selasa (10/9/2024).

Dikatakannya, berdasarkan update Dinamika Atmosfer Dasarian III Agustus 2024, puncak musim kemarau di wilayah Kabupaten Berau diprakirakan akan terjadi pada bulan September 2024 ini.

Adapun laporan kondisi cuaca seminggu terakhir di Kabupaten Berau, berdasarkan hasil pengamatan di Stasiun Meteorologi Kalimarau – Berau sebagai berikut:
* Suhu udara rata-rata berkisar 26-29°C
* Suhu udara maksimum mencapai 34.9°C
* Suhu udara minimum berkisar 23-25°C
* Total curah hujan (per 9 Oktober 2024) sebesar 3.3 mm
* Kelembaban udara rata-rata berkisar 82-85%

Dijelaskan Ade, kejadian suhu tertinggi selama periode 30 tahun di Kabupaten Berau terjadi pada Mei 2015 lalu, yang mencapai 37 derajat Celsius. Tentunya potensi itu bisa saja terjadi di tahun ini juga.

Kejadian yang sama pun bisa saja terulang selama beberapa kali bahkan di tahun ini. Karena tutupan awan di langit Berau banyak yang terbuka, sehingga pancaran sinar matahari tidak terhalang tutupan awan dan langsung menembus ke bumi.

“Posisi matahari mempengaruhi sinar yang masuk, panasnya matahari pada musim pancaroba akan membuat Berau merasakan teriknya matahari. Tapi Indonesia tidak termasuk negara yang terkena gelombang panas seperti di daerah Asia lainnya, contohnya Thailand, Myanmar dan Kamboja. Lantaran posisi dan karakteristik negaranya yang berbeda. Bahkan, dari karakteristik suhu udara di Berau belum akan mencapai angka 40 derajat Celsius,” pungkasnya. (Amel)

Bagikan

Subscribe to Our Channel