A-News.id, Tanjung Redeb – Walau sempat tertunda dua tahun, Musyawarah Besar (Mubes) Ke-V Kung Kemul se-Kalimantan resmi dimulai, Selasa (18/7/2023). Kali ini, Kampung Long Lanuk, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, dipercaya sebagai tuan rumah.
Penyelenggaraan Mubes ke-V Kung Kemul Dayak Serumpun itu dibuka oleh Pj Sekkab Berau, Agus Wahyudi, mewakili Bupati Berau, Sri Juniarsih.
Dalam pelaksanaan Mubes ke-V yang digelar mulai 18-21 Juli 2023, dihadiri sekitar 4.000 peserta dan utusan Dayak Serumpun se-Kalimantan.
Tema yang diusung oleh panitia pelaksana yakni “Eksistensi Rumpun Kung Kemul dalam Memperkuat Persekutuan serta Mempertahankan Warisan Budaya dan Adat Istiadatâ€. Dengan sub tema “Melalui musyawarah besar ke-V Kung Kemul, kita menguatkan simpul kekerabatan persekutuan dalam mewujudkan generasi yang berkelanjutan untuk menghadapi IKNâ€
Pada Mubes Kung Kemul kali ini, Ketua I Perkumpulan Kerukunan Kung Kemul, Jiang Bith, memaparkan historis dari nama ‘Kung Kemul’.
Dijelaskannya bahwa ‘Kung’ artinya gunung, sedangkan ‘Kemul’ adalah nama dari salah satu gunung tertinggi di Kalimantan Timur, dengan ketinggian sekitar 1.847 meter (6.060 kaki), dan titik koordinat 1 51’37â€N 116 10’35â€E. Letaknya, di penghujung Sungai Kejin atau disebut Sungai Kayan yang berbatasan dengan Sungai Boh.
“Itulah pengertian dari ‘Kung Kemul’,” katanya.
Alasan menggunakan nama gunung ‘Kung Kemul’ sebagai nama persatuan organisasi ini adalah, secara historis di gunung Kung Kemul merupakan tempat asal muasal berkumpulnya Dayak Serumpun. Karena alasan susahnya menjalani hidup di gunung Kung Kemul, maka sepakat lah Dayak Serumpun ini untuk pindah dari Gunung Kung Kemul ke tempat lain, guna mencari tempat permukiman yang lebih baik
Dijelasknya, penyebaran Suku Dayak Serumpun meninggalkan Gunung Kung Kemul untuk mencari tempat permukiman yang lebih baik dengan berpindah secara berkelompok. Ada kelompok yang turun ke Kutai Timur, Kutai Barat, dan Kutai Kartanegara.
Mereka turun melalui Sungai Wehea (Nama aslindari Sungai Wahau), Sungai Telaen (nama asli dari Sungai Telen), Sungai Menwea (nama asli dari Sungai Kelinjau). Ada juga sebagian yang turun melalui Sungai Tabang dan tembus di Hulu Sungai Mahakam (Kabupaten Mahakam Ulu).
Sedangkan kelompok yang turun ke Bulungan, melalui Sungai Kejin (nama asli dari Sungai Kayan). Dan kelompok yang turun ke Kabupaten Berau melalui Sungai Alyeh Dew (nama asli dari Sungai Segah), ada juga yang turun melalui Sungai Kelay, hingga sampai ke pesisir pantai.
“Itulah penyebaran dayak serumpun yang tersebar di 6 kabupaten, di antaranya Kabupaten Kutai Timur, Kubar, Kukar, Mahakam Ulu, Berau, dan Bulungan,” jelasnya.
Jiang Bith juga menjelaskan, Dayak Serumpun berjumpa dan berkumpul kembali setelah ribuan tahun terpisah, bagaikan hidup tanpa saudara. Akhirnya pada tahun 2009, rumpun Kung Kemul yang ada di Kabupaten Bulungan tepatnya Kampung Long Lembu dan Long Beluah, menggagas pertemuan silaturahmi di Kampung Long Sam, Kecamatan Tanjung Palas Utara dengan mengundang rumpun Kung Kemul yang ada di Kabupaten Berau.
Hasil dari pertemuan silaturahmi tersebut, merekomendasikan agar dilaksanakan Mubes I di kampung Long Lembu, Kecamatan Peso Hilir tahun 2010.
Kemudian dari Mubes itu direkomendasikan Kampung Long Laai, Kecamatan Segah sebagai tuan rumah Mubes ke-II tahun 2012. Lanjut Mubes ke-III di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau tahun 2015. Mubes ke-IV di Kampung Long Bentuk, Kecamatan Busang pada tahun 2018, dan tahun ini Mubes ke-V di KampungbLong Lanuk, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau.
Pada Mubes Kung Kemul ini nantinya, akan dirangkai dengan berbagai perlombaan untuk setiap kontingen yang hadir. Mulai dari lomba permainan, kesenian, hingga olahraga tradisional seperti begasing, menyumpit, belogo, hingga tarik tambang dengan menggunakan rotan.
Pentas seni juga ditampilkan setiap hari pada mubes kali ini, setiap kontingen mengirimkan wakil kesenian dari daerah dan komunitas adat mereka masing-masing yang tampil pada malam pentas seni di sepanjang mubes berlangsung.
Dari pentas seni ini nantinya, juga bisa terlihat keragaman corak budaya komunitas adat pada Kung Kemul, mulai dari suku Dayak Modang, Dayak Ga’ai, Dayak Punan (Basap), Dayak Lebo, Dayak Wehea, dan dayak lainnya yang masuk dalam persekutuan dayak Kung Kemul ini.
Selain pesta seni, budaya dan olahraga juga akan dilakukan kegiatan utama pada mubes tersebut, yaitu membahas AD/ART Lembaga Kung Kemul, serta membahas hal-hal yang dianggap perlu seperti ritual maupun budaya adat istiadat yang berkembang dari masing-masing suku.
Melalui mubes ini juga, ada beberapa harapan yang disampaikan Jiang Bith. Diantanya;
Kepada pemerintah daerah dan provinsi, serta institusi TNI dan Polri agar memperhatikan rekomendasi dari organisasi ini yang berkaitan dengan kepentingan anak-anak, baik yang mencari pekerjaan di pemerintah maupun yang akan masuk sekolah TNI dan Polri.
“Kepada pihak perusahaan yang berinvestasi di wilayah kampung warga Kung Kemul, saya berharap agar memperhatikan warga kami, terutama masalah pendidikan mereka. Gunakan dana CSR perusahaan untuk bea siswa bagi anak-anak kami yang tidak mampu. Dan perhatikan sistim rekrutmen tenaga kerja, serta membangun kerja sama dengan badan usaha yang ada di kampung, jangan sampai mereka menjadi orang asing di negeri sendiri,” paparnya.
Jika ada permasalahan di lapangan terkait dengan keamanan investasi di wilayah kampung warga Kung Kemul, ia berharap pengurus organisasi Kung Kemul dilibatkan dalam musyawarah untuk mencari solusi terbaik, agar jangan sampai menimbulkan kerugian atara kedua belah pihak.
Demi menjamin keamanan dan kenyamanan berusaha bagi pelaku industri, baik di bidang pertambangan, perkebunan, perkayuan, yang beroperasi di wilayah kampung dan tanah adat warga Kung Kemul, kami akan melakukan pendataan yang bertujuan untuk meningkatkan sistim pembinaan dan hubungan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan.
Diharapkan juga seluruh anggota Kung Kemul semakin memperkuat persatuan dan kesatuan, dan juga mengedepankan hubungan antarasesama etnis yang cukup beragam di Kabupaten Berau. Itu harapan utama kita bersama,” tutupnya. (to)