Follow kami di google berita

225 Titik Panas Terdeteksi, BMKG Berau Imbau Warga Hindari Pembakaran Lahan

A-News.id, Tanjung Redeb – Berdasarkan pantauan satelit pada 13 September 2024, BMKG Berau melaporkan adanya peningkatan signifikan sebaran titik panas di wilayah Kabupaten Berau. Sebanyak 225 titik panas terdeteksi antara pukul 01.00 hingga 17.00 WITA di beberapa kecamatan, dengan sebaran terbanyak berada di Pulau Derawan (62 titik), Segah (57 titik), dan Kelay (39 titik). Kecamatan lainnya yang juga terdampak antara lain Batuputih (1 titik), Biatan (6 titik), Biduk-biduk (5 titik), Gunungtabur (16 titik), Sambaliung (29 titik), Tabalar (7 titik), Talisayan (1 titik), dan Telukbayur (2 titik).

Kepala BMKG Berau, Ade Heriyadi, mengungkapkan bahwa suhu udara di Stasiun Kalimarau selama tiga hari terakhir berkisar antara 34 hingga 36°C, sebuah kondisi yang sangat mendukung terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ditambah dengan kecepatan angin yang tinggi serta sebaran titik panas yang terus meningkat, potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Berau diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan.

Potensi Kebakaran Tinggi hingga 19 September 2024

BMKG memproyeksikan bahwa kondisi wilayah Kabupaten Berau memiliki potensi kemudahan kebakaran hutan dan lahan yang sangat tinggi (very high) dalam enam hari ke depan, terhitung mulai 14 hingga 19 September 2024. Faktor cuaca yang ekstrem, suhu yang tinggi, serta angin kencang semakin memperbesar risiko kebakaran, terutama di area yang telah teridentifikasi titik panas.

“Dengan kondisi ini, kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apa pun. Cuaca kering dan angin kencang membuat api bisa cepat menyebar dan sulit dikendalikan, sehingga dapat menimbulkan kerugian besar,” ujar Ade Heriyadi dalam keterangan resmi.

Empat Langkah Pencegahan Karhutla

BMKG Berau juga memberikan beberapa langkah pencegahan yang harus dilakukan masyarakat untuk meminimalisir risiko kebakaran hutan dan lahan. Berikut imbauan lengkap yang disampaikan:

1. Tidak Membakar Lahan

Masyarakat diminta untuk menghindari kegiatan pembukaan lahan dengan cara membakar. Api yang tidak terkendali dapat memicu kebakaran yang lebih luas serta mencemari udara dengan asap.

2. Laporkan Tanda-tanda Kebakaran

Jika masyarakat melihat tanda-tanda kepulan asap atau kobaran api di sekitar, segera laporkan kepada aparat setempat atau petugas pemadam kebakaran untuk penanganan cepat.

 

3. Perhatikan Informasi Cuaca

Selalu pantau informasi cuaca terkini dari BMKG atau pihak berwenang lainnya, terutama selama periode suhu ekstrem dan potensi tinggi kebakaran.

4. Jaga Lingkungan dari Bahan Mudah Terbakar

Warga diimbau untuk membersihkan lingkungan sekitar, terutama dari bahan-bahan yang mudah terbakar seperti ranting kering, daun, dan tumbuhan mati, khususnya di daerah yang berdekatan dengan hutan.

Ade Heriyadi berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam mengurangi risiko kebakaran dengan mengikuti anjuran BMKG. “Langkah-langkah pencegahan ini sangat penting untuk melindungi hutan, lingkungan, dan keselamatan kita bersama. Mari kita jaga kelestarian alam Berau dari ancaman karhutla,” tutupnya. (Yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel